TOKYO - Krisis boleh saja menghantam perekonomian Jepang, namun bisnis hotel cinta di negeri itu tetap tumbuh subur, alias kebal krisis.
"Saya tidak suka menggunakan istilah tahan resesi, namun yang pasti bisnis ini tetap bertahan dalam enam hingga sembilan bulan terakhir ini," kata Steve Mansfield, CEO New Perspectives yang mengoperasikan enam hotel cinta di Jepang.
Salah saatu di antaranya adalah Hotel Bonita di Isawa, yang diklaim memiliki angka okupansi hingga 257 persen. Kamar-kamar di sana dapat disewa selama tiga hingga 24 jam.
"Ini adalah hasrat alami manusia. Meskipun dalam hari-hari seperti ini, pada akhir pekan setiap hotel cinta dipenuhi orang. Sulit untuk bisa dapat kamar. Anda tidak akan pernah bisa menghentikan hasrat seksual," kata seorang perempuan yang diwawancarai bersama pacarnya di Tokyo, seperti dikutip dari CNN, Kamis (2/7/2009).
Hotel cinta memenuhi privasi yang diharapkan para pelanggannya. Kamar-kamar yang ditawarkan menyediakan bermacam fasilitas seperti mesin karaoke, konsol PlayStation, pemutar cakram DVD, beragam kosmetik, kondom yang bervariasi, serta jakuzi di dalam dan luar ruangan.
Kebanyakan kamar bisa disewa dan dimasuki tanpa harus berbicara kepada resepsionis hotel di lobi hotel. Alasannya tentu untuk menjaga privasi.
Hotel cinta yang paling mencolok ditemukan di Osaka, termasuk di antaranya sebuah hotel bertema Hello-Kitty dan sebuah hotel yang memiliki komedi putar di dalamnya.
160 x 600 Ad Section
Menengok Bisnis Hotel Cinta di Jepang
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment