ADA-ADA SAJA

SEOUL - Pengadilan Korea Selatan menyatakan sebuah rumah sakit bersalah karena memberikan bayi yang salah kepada seorang pasien. Sang ibu baru menyadari itu bukan anaknya setelah 16 tahun.

Akibat keteledoran, pihak rumah sakit di kota satelit sebelah barat Seoul, Guri, itu diharuskan membayar kompensasi sebesar 70 juta won atau Rp553 juta lebih.

Sang ibu awalnya mencurigai itu bukan anaknya pada Juli ini. golongan darah sang anak A. Sementara dia dan suaminya bergolongan darah B.

Tes genetik semakin menyimpulkan bahwa anak berjenis kelamin perempuan itu tidak terkait secara biologis.

Hakim Lee Joon-Ho seperti dikutip AFP, Senin (20/7/2009), mengatakan pihak rumah sakit melakukan kesalahan dalam memberikan pelayanan dengan memberikan bayi yang salah pada 1992 lalu.

"Rumah sakit harus membayar kompensasi kepada kliennya karena menyebabkan kerugian mental," kata Lee seperti dikutip kantor berita Yonhap.

Sejauh ini belum diketahui di mana bayi sebenarnya dari pasangan yang tidak disebutkan identitasnya itu.

Pengadilan menolak mengabulkan permintaan suami-istri yang menuntut rumah sakit merilis data pasien. Menurut pengadilan, rumah sakit berhak melindungi identitas pasiennya.